Paitu & Decors

Paitu and Its Tradition


Paitu adalah tradisi menghias kamar pengantin menjelang hari pernikahan. Biasanya hari Paitu bersamaan dengan hari An Cheng (meletakkan ranjang) dan paitu dilakukan setelah prosesi An Cheng selesai.

Prosesi An Cheng (biasanya pagi), dan dilakukan di kediaman yang akan ditinggali oleh sepasang mempelai nantinya.

An Cheng dilakukan oleh keluarga pihak mempelai pria, dan memiliki makna untuk menyambut kehidupan baru setelah berumah tangga, sebagai pemimpin keluarga, si calon suami harus mempersiapkan ranjang baru dan meletakkannya dengan kokoh. Ini adalah makna dari prosesi An Cheng.


Setelah prosesi tersebut selesai, maka mempelai wanita akan datang ke kediaman, membawa hal yang akan digunakan untuk mendekor kamar pengantin, beserta dengan barang wajib sarat makna. Biasanya yang ditunjuk untuk mendekor adalah perempuan yang sudah menikah, mapan, dan punya anak laki-laki agar calon pengantin juga memiliki anak laki-laki nantinya.

Namun seiring waktu, hal di atas tidak lagi menjadi syarat mutlak karena sekarang ada jasa dekor paitu, ataupun dapat mendekor sendiri juga dibantu dengan anggota keluarga pihak mempelai pria ataupun wanita.


Untuk jasa dekor paitu, rate dihitung per sekat, sehingga kalau kamar memiliki banyak lemari yang perlu diisi, maka biaya jasa paitu tersebut juga bisa makin mahal ya jadinya. :')


Apa saja yang kita perlu persiapkan menjelang paitu?

Barang - barang di bawah ini TIDAK MENJADI SYARAT MUTLAK untuk paitu ya. Karena disesuaikan kembali dengan kebutuhan, kesanggupan dan fleksibilitas dari setiap keluarga. Barang yang tertulis di list adalah barang-barang yang disarankan oleh beberapa pihak, mulai dari toko wedding, keluarga, teman, hingga artikel.

Oke, kita akan mulai dari yang wajib dulu ya.

  1. Lampu Teplok Warna Merah (nantinya lampu ini akan dinyalakan saat hari H, jadi jika keluar dari hotel, maka nantinya pihak cowok akan membawa lampu ini ke hotel. Lampu dinyalakan dari pagi hingga esok harinya, sehingga akan lebih baik jika lampu memiliki daya listrik + baterai, sehingga dapat terus menyala).

  2. Teko + Gelas Merah (tidak wajib merah sih, namun merah melambangkan kebahagiaan dalam tradisi Tionghoa. Belilah teko baru, karena akan digunakan saat Phang Tea Pihak Pria. Untuk pihak wanita, teko boleh dipinjam dari sanak saudara atau dari hotel). Saat disusun, apakah tutupnya tertutup atau terbuka, biasanya terbuka ke atas ya. :)

  3. Sprei + Bedcover berwarna Merah (boleh bedcover merah, atau keseluruhan sprei warna merah. Lebih baik jika dicek dulu dengan pihak keluarga ya apakah jika hint warna merah / pink saja sudah boleh, karena banyak yang tidak menggunakan sprei merah tersebut lagi setelah menikah karena warnanya yang sangat mencolok. hehehe)
    Jika kamar pengantin nantinya di hotel, membawa BedCover saja sudah cukup, spreinya tidak perlu ikut.

  4. Pispot Merah (nantinya pispot ini akan diisi jeruk dan angpao, ditutup dengan kertas merah. Lalu akan dijebloskan oleh anak laki-laki dari pihak keluarga pria, untuk diambil isinya saat Cimpang di hari H) - jadi nantinya perlu bawa ke hotel juga ya kalau kamar pengantin di hotel.

  5. Minimal 1 buah Koper, simbol bahwa calon mempelai wanita sudah diterima oleh keluarga pihak pria. Dan di dalam koper juga dilapisi uang dalam angpao, atau dapat ditebarkan dan dibentuk kipas.
    Nah, pada zaman dewasa ini, jika semua koper dipinjam juga tidak masalah, tapi ini kembali kepada tradisi keluarga ya.
    Untuk pispot dan baby bath, tidak perlu dimasukkan ke koper ya, karena ukurannya cukup besar, kecuali baby bath yang portable dan bisa dilipat.

  6. Semua barang yang disusun dalam paitu, ditempel shuang xi (double happiness), ukuran bervariasi tergantung besarnya barang ya.

Jika prosesi penyerahan lampu dan teko sudah terlaksana, maka barang-barang dalam koper atau bawaan pengantin wanita akan dikeluarkan dan dipindahkan ke dalam lemari lalu kemudian bisa mulai disusun. Ada perkataan bahwa lebih baik jika prosesi Paitu dapat selesai sebelum jam 4 sore.

Next, yang tidak wajib, namun disarankan. Atau juga menjadi hal yang nantinya diperlukan oleh pengantin wanita setelah pernikahan. Yukk kita mulai listing!

Oh iya, perlu diingat ya bahwa barang yang dibeli dan disusun saat paitu, tidak boleh dijual atau dibuang.

Hanya bisa diberikan kepada orang lain.

  1. Patung Kakek Nenek

  2. Patung Angsa

  3. Patung Bebek

  4. Patung Family / Bayi

  5. Patung Pengantin

  6. Patung / Miniatur Mesin Jahit

  7. Benang Jahit dan perintilan

  8. Sandal Wedding (sebenarnya sangat optional ya, boleh beli, boleh tidak)

  9. Bak Mandi Bayi

  10. Baskom Bayi

  11. Koin Yenci + Angpao Kecil (untuk diletakkan pada sudut lemari / laci)

  12. Sisir Merah Pasangan

  13. Handuk Mandi

  14. Kain Polos (untuk menghias, tidak wajib)

  15. Baby Care (Bodywash, Shampoo, Lotion baby, dll)

  16. Baju Hamil dan Baju Baby (1 pc sudah cukup sih, persiapan menuju punya momongan).


Optional :

  1. Skin Care (mulai dari Cleanser, Toner, Serum -- belilah yang biasa kamu gunakan agar tidak wasteful.)

  2. Make Up (sama! Belilah yang kamu gunakan dan cocok. Jangan overbuy ya).

  3. Tas Tangan dan Sepatu

  4. Baju Baru, Pakaian Dalam (pakaian dalam boleh belakangan, jika tidak disertakan saat paitu ya).

  5. Toiletries (Shampoo, Lotion, Sabun Mandi, dll)

  6. Parfum / Cologne


P.S. Yang paling penting, perlengkapan mempelai pria jangan dilupakan ya!

  1. Kemeja / Baju Baru + Celana

  2. Tas Tangan (jika ada)

  3. Sepatu

  4. Dompet

  5. Parfum

Setelah proses dekor kamar pengantin (paitu) telah selesai, maka dari pihak keluarga cowok akan memasukkan jeruk dan angpao ke dalam koper, dimana nantinya akan dibawa pulang oleh pihak cewek.

Jika kamu meminjam koper, maka kembalikan koper beserta jeruk dan angpao nya kepada yang meminjamkan ya.